A. PENGARUH
KELUARGA DAN RUMAH TANGGA
Keluarga dapat
pempengaruhi perilaku Konsumen . Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen
yang paling penting dalam masyarakat. Keputusan pembelian keluarga, tergantung
pada produk, iklan dan situasi. Seseorang umumnya berpartisipasi dalam kelompok
selama hidupnya-keluarga, klub, organisasi. Posisi seseorang dalam setiap
kelompok dapat diidentifikasikan dalam peran dan status. Setiap peran membawa
status yang mencerminkan penghargaan yang diberikan oleh masyarakat. Para
anggota keluarga dapat mempengaruhi dengan kuat terhadap perilaku membeli. Kita
dapat membedakan dua maaca keluarga dalam kehidupan pembeli. Pertama, keluarga
sebagai sumber orientasi yang terdiri dari orangtua. Kedua, keluarga sebagai
sumber keturunan, disani adanya hubungan yang saling mempengaruhi (suami-istri
dan anak). Studi tentang keluarga dan hubungan mereka dengan pembelian dan
konsumsi adalah penting, tetapi kerap diabaikan dalam analisis perilaku
konsumen.
1. KELUARGA DAN STUDI TENTANG PERILAKU
KONSUMEN
Studi tentang keputusan
keluarga sebagai konsumen kurang lazim dibandingkan studi tentang individu
sebagai konsumen. Alasan untuk pengabaian dalam studi pembelian keluarga adalah
kesulitan dalam mempelajari tentang keluarga sebagai organisasi. Survey dan
metodologi penelitian pemasaran lain lebih mudah dijalankan untuk individu
daripada untuk keluarga. Pemberian kuesioner kepada seluruh keluarga
membutuhkan akses ke semua anggota pada waktu yang lebih kurang sama, dengan
menggunakan bahasa yang mempunyai makna sama bagi semua anggota keluarga, dan
menafsirkan hasil ketika anggota dari keluarga yang sama melaporkan opini yang
bertentangan mengenai apa yang dibeli oleh keluarga atau pengaruh relative
dalam keputusan tersebut.
Haverty mengidentifikasikan variabel utama yang terlibat didalam
analisis seperti ini :
A. Fungsi Produksi Rumah Tangga
A. Fungsi Produksi Rumah Tangga
B. Stok (Sumber Daya) Rumah Tangga
C. Variabel Eksogen atau yang Ditetapkan
Sebelumnya
Walaupun rumah tangga dan
keluarga kadang digunakan secara dapat dipertukarkan sewaktu menganalisis
bagaimana keputusan pembelian diambil, adalah penting untuk membedakan antara
kedua ini sewaktu memeriksa data. Rumah tangga menjadi unit yang analisis yang
lebih penting bagi pemasar karena pertumuhan yang pesat di dalam keluarga
trdisional dan rumah tangga nonkeluarga. Di antara rumah tangga
nonkeluarga,mayoritas besar terdiri dari orang-orang yang hidup sendiri.
2. PENENTU KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA SUATU KELUARGA
Keluarga memiliki
pendapatan rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan dengan rumah tangga karena
jumlah yang lebih banyak dari individu yang bekerja di dalam keluarga. Untuk
keluarga maupun rumah tangga, keempat variabel structural yang paling memberi
dampak pada keputusan pembelian dan yang demikian paling menarik bagi pemasar
adalah usia kepala rumah tangga atau keluarga, ststus perkawinan, kehadiran
anak, dan ststus pekerjaan.
Keluarga adalah sama dengan perusahaan; keluarga adalah organisasi yang terbentuk untuk mencapai fungsi tertentu yanmg lebih efektif dibandingkan individu yang hidup sendiri. Fungsi yang paling jelas bahwa dua oramg dapat mencapai lebih baik daripada satu orang adalah mempunyai anak. Walaupun analisis konsumen mungkin tidak mempunyai opini mengenai apakah keluarga harus mempunyai anak atau tidak. Konsekuensi ekonomi dengan hadirnya anak menciptakan struktur permintaan akan pakaian, makana, perbot, rumah, perawatan kesehatan, pendidikan dan produk.lain. anak di dalam keluarga dapat menyebabkan menurunnya permintaan akan produk lain, seperti perjalanan, restoran, pakaian orang dewasa, dan banyak barang yang bebas pilih.
Tipe – Tipe Perilaku
Pembelian Menurut Wilkie (1990), tipe perilaku konsumen dalam melakukan
pembelian dikelompokkan menjadi empat berdasarkan tingkat keterlibatan pembeli
dan tingkat keterlibatan diferensiasi merek, yang dijelaskan sebagai berikut :
a. Budget Allocation (Pengalokasian budget)
Pilihan konsumen terhadap
suatu barang dipengaruhi oleh cara bagaimana membelanjakan atau menyimpan dana
yang tersedia, kapan waktu yang tepat untuk membelanjakan uang dan apakah perlu
melakukan pinjaman untuk melakukan pembelian.
b. Product Purchase or Not (Membeli produk atau tidak)\
Perilaku pembelian yang
menggambarkan pilihan yang dibuat oleh konsumen, berkenaan dengan tiap kategori
produk atau jasa itu sendiri.
c. Store Patronage (Pemilihan tempat untuk mendapatkan produk)
Perilaku pembelian
berdasarkan pilihan konsumen, berdasarkan tempat atau di mana konsumen akan
melaksanakan pembelian produk atau jasa tersebut. Misalnya, apakah lokasi
bakery menjadi salah satu faktor yang menentukan konsumen dalam melakukan
proses pembelian.
d. Brand and Style Decision (Keputusan atas merek dan gaya)
d. Brand and Style Decision (Keputusan atas merek dan gaya)
Pilihan konsumen untuk
memutuskan secara terperinci mengenai produk apa yang sebenarnya ingin dibeli.
3. FAMILY LIFE CYCLE ( FLC )
Konsep family life cycle
merupakan alat untuk menggambarkan serangkaian tahap perkembangan kebanyakan
keluarga. Untuk menggambarkan realitas berbagai macam tatanan keluarga dan gaya
hidup sekaranag maka konsep family life cycle dapat dibagi dua :
1. Skema
Family Life Cycle Tradisional
Tahap 1, masa lajang, orang muda lajang hidup terpisah dari
orang tua.
Tahap 2, pasangan yang berbulan madu.
Tahap 3, orang tua, mempunyai satu anak dan tinggal serumah.
Tahap 4, pasca orang tua, suami istri yang sudah tua, anak-anak
tidak tinggal serumah.
Tahap 5, disolusi, seorang suami atau istri yang masih hidup.
2. Tahap-tahap
Family Life Cycle Alternatif
a. Rumah
tangga keluarga terdiri dari, pasangan yang tidak punya anak, pasangan yang
terlambat menikah, orang tua tunggal dan keluarga diperluas.
b. Rumah
tangga bukan keluarga yaitu pasangan tidak menikah, pasangan bercerai tanpa
anak, orang lajang, dan janda atau duda yang sudah tua.
4. PERUBAHAN STRUKTUR
KELUARGA DAN RUMAH TANGGA
Memahami perubahan
struktur keluarga dan pengaruhnya terhadap pengambilan keputusan sebagai
konsumen. Keputusan membeli dalam keluarga di pengaruhi oleh keadaan sudah
menikah atau belum, ukuran jumlah anggota keluarga, hal tersebut mempengaruhi
jumlah belanjaan yang akan dibeli maupun budget yang akan di siapkan untuk
mengambil keputusan dalam hal membeli suatu barang. Banyak dari mereka
benar-benar menghitung jumlah pengeluaran mereka sesuai dengan keadaan yang
mereka hadapi dalam keluarga mereka sehari-hari, mana yang sekiranya menjadi
keputusan yang utama mana yang belum menjadi prioritas saat itu.
5. Metode riset untuk mengetahui pengambil keputusan oleh
keluarga
Pemberian kuesioner
kepada seluruh keluarga membutuhkan akses ke semua anggota pada waktu yang
lebih kurang sama, dengan menggunakan bahasa yang mempunyai makna sama bagi
semua anggota keluarga, dan menafsirkan hasil ketika anggota dari keluarga yang
sama melaporkan opini yang bertentangan mengenai apa yang dibeli oleh keluarga
atau pengaruh relative dalam keputusan tersebut.
VARIABEL
YANG MEMPENGARUHI PEMBELIAN KELUARGA
Keluarga memiliki pendapatan rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan dengan rumah tangga karena jumlah yang lebih banyak dari individu yang bekerja di dalam keluarga. Untuk keluarga maupun rumah tangga, keempat variabel struktural yang paling memberi dampak pada keputusan pembelian dan yang demikian paling menarik bagi pemasar adalah usia kepala rumah tangga atau keluarga, status perkawinan, kehadiran anak, dan ststus pekerjaan.
Keluarga adalah sama dengan perusahaan; keluarga adalah organisasi yang terbentuk untuk mencapai fungsi tertentu yanmg lebih efektif dibandingkan individu yang hidup sendiri. Fungsi yang paling jelas bahwa dua oramg dapat mencapai lebih baik daripada satu orang adalah mempunyai anak. Walaupun analisis konsumen mungkin tidak mempunyai opini mengenai apakah keluarga harus mempunyai anak atau tidak. Konsekuensi ekonomi dengan hadirnya anak menciptakan struktur permintaan akan pakaian, makanan, perabot, rumah, perawatan kesehatan, pendidikan dan produk lain. Anak di dalam keluarga dapat menyebabkan menurunnya permintaan akan produk lain, seperti perjalanan, restoran, pakaian orang dewasa, dan banyak barang yang bebas pilih.
Ada beberapa variabel struktural yang mempengaruhi pembelian
rumah tangga atau keluarga yaitu
• Usia Kepala Rumah Tangga atau Keluarga
• Status Perkawinan
• Kehadiran Anak
• Status Pekerjaan
• Usia Kepala Rumah Tangga atau Keluarga
• Status Perkawinan
• Kehadiran Anak
• Status Pekerjaan
Keputusan konsumsi keluarga melibatkan setidaknya lima peranan
yang dapat didefinisikan. Peranan-peranan ini mungkin dipegang oleh suami,
istri, anak, atau anggota lain dalam rumah tangga.
Peranan ganda atau aktor ganda adalah normal.
• Penjaga pintu (gatekeeper). Inisiator pemikiran keluarga
mengenai pembelian produk dan pengumpulan informasi untuk membantu pengambilan
keputusan.
• Pemberi pengaruh (influencer). Individu yang opininya dicari sehubungan dengan kriteria yang harus digunakan oleh keluarga dalam pembelian dan produk atau merek mana yang paling mungkin cocok dengan kriteria evaluasi itu.
• Pengambil keputusan (decider). Orang dengan wewenang atau kekuasaan keuangan untuk memilih bagaimana uang keluarga akan dibelanjakan dan produk atau merek apa yang yang akan dipilih.
• Pembeli (buyer). Orang yang bertindak sebagai agen pembelian yang mengunjungi toko, menghubungi penyuplai, menulis cek, membawa produk kerumah, dan seterusnya.
• Pemakai (user). Orang yang menggunakan produk
• Pemberi pengaruh (influencer). Individu yang opininya dicari sehubungan dengan kriteria yang harus digunakan oleh keluarga dalam pembelian dan produk atau merek mana yang paling mungkin cocok dengan kriteria evaluasi itu.
• Pengambil keputusan (decider). Orang dengan wewenang atau kekuasaan keuangan untuk memilih bagaimana uang keluarga akan dibelanjakan dan produk atau merek apa yang yang akan dipilih.
• Pembeli (buyer). Orang yang bertindak sebagai agen pembelian yang mengunjungi toko, menghubungi penyuplai, menulis cek, membawa produk kerumah, dan seterusnya.
• Pemakai (user). Orang yang menggunakan produk
B. PENGARUH
INDIVIDU DAN PENGARUH SITUASI
Dalam
perilaku konsumen banyak faktor-faktor yang mempengaruhinya, salah satunya
adalah individu itu sendiri. Setiap individu yang satu dengan individu yang
lain dalam mengkonsumsi suatu barang dan jasa pasti berbeda. Tetapi ada kalanya
seorang individu dalam mengkonsumsi suatu barang atau jasa dipengaruhi oleh
individu lain sehingga individu tersebut mengikuti individu yang
mempengaruhinya. Oleh karena itu, pengaruh individu sangat
menentukan dalam perilaku konsumsi.
Konsumen
yang selektif akan aktif melibatkan diri mereka dalam proses pengambilan
keputusan pembelian. Hal ini dapat menghindari resiko yang dapat ditimbulkan
oleh produk. Jika tingkat keterlibatan tinggi secara pribadi maka konsumen
tersebut sebagai pemimpin opini.
Suatu perilaku konsumen pun tak lepas dari
pengaruh kelompok dan personal yang dianutnya.
Reference
group adalah seseorang atau sekelompok orang yang empengaruhi perilaku individu
secara signifikan. Reference group dapat berupa artis, atlit, tokoh politik,
kelompok musik, partai politik, dan lain-lain. Reference group mempengaruhi
dalam beberapa cara. Pertama-tama reference group menciptakan sosialisasi atas
individu. Kedua reference group berperan penting dalam membangun dan
mengevaluasi konsep seseorang dan membandingkannya dengan orang lain. Ketiga,
reference group menjadi alat untuk mendapatkan pemenuhan norma dalam sebuah
kelompok social.
Perbedaan
dan pengaruh individu merupakan faktor internal yang menggerakkan dan
mempengaruhi perilaku. Setiap individu memiliki kepribadian berbeda dan tidak
ada manusia yang diciptakan sama, sehingga di dalam perilaku konsumsi individu
memiliki pilihan yang berbeda pula. Ada lima hal yang menyebabkan konsumen
berbeda :
(1) Sumberdaya konsumen,
(2) Motivasi dan keterlibatan,
(3) Pengetahuan,
(4) Sikap dan
(5) Kepribadian, gaya hidup dan demografi.
·
Sumberdaya konsumen terdiri dari uang,
waktu dan perhatian (penerimaan dan kemampuan mengolah informasi). Ketiga
sumberdaya konsumen tersebut dapat mempengaruhi situasi pengambilan keputusan
pembelian konsumen. Namun tidak semua konsumen memiliki ketiga sumberdaya
diatas,sehingga konsumen harus cermat mengalokasikan sumberdaya yang
dimilikinya.
·
Motivasi perilaku diarahkan pada tujuan
yang diberi energi dan diaktifkan (adanya suatu dorongan). Kebutuhan-kebutuhan
yang ada tidak cukup kuat untuk memotivasi seseorang untuk bertindak pada suatu
saat tertentu. Kebutuhan akan berubah menjadi motif apabila kebutuhan itu telah
mencapai tingkat tertentu.
·
Pengetahuan merupakan hasil belajar
sebagai informasi yang disimpan di dalam ingatan. Pengetahuan menjelaskan
perubahan dalam perilaku suatu individu yang berasal dari pengalaman.
Pengetahuan seseorang dihasilkan melalui proses yang saling mempengaruhi dari
dorongan, stimuli, petunjuk, tanggapan dan penguatan.
·
Sikap merupakan hasil dari pencarian dan
evaluasi informasi yang luas atas berbagai kemungkinan yang membentuk suatu
sikap terhadap alternatifalternatif yang dipertimbangkan. Sikap sebagai suatu
evaluasi menyeluruh yang memungkinkan orang merespon dengan cara menguntungkan
dan tidak menguntungkan secara konsisten berkenaan dengan objek atau alternatif
yang diberikan. Sikap dikonseptualisasikan sebagai perasaan positif atau
negatif terhadap merek dan dipandang sebagai hasil penilaian merek bersama
dengan kriteria atau atribut evaluasi yang penting.
·
Kepribadian, gaya hidup dan
demografi merupakan variabel penting yang berhubungan dengan keputusan
pembelian. Konsumen akan mengkonsumsi produk dengan citra yang sesuai dengan
kepribadian, gaya hidup (cara konsumen menghabiskan uang). Demografi memberikan
keterangan mengenai sifat dan komposisi pasar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar